
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Meski belum ditemukan kasus baru di Kota Cantik, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan COVID-19. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kasus infeksi COVID-19 di sejumlah negara Asia, termasuk munculnya varian baru JN.1 dan turunannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, drg. Andjar Hari Purnomo, menyebut pihaknya telah menerima surat edaran resmi dari Kementerian Kesehatan RI yang meminta seluruh daerah untuk bersiaga dan memantau kemungkinan penyebaran kasus.
“Sebagai tindak lanjut, kami sedang memperkuat sistem pelaporan penyakit menular melalui SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon),” jelas drg. Andjar, Minggu (1/6/2025).
SKDR merupakan sistem deteksi dini yang digunakan untuk memonitor gejala penyakit menular yang dilaporkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh kota.
Dinkes Palangka Raya juga telah menyiapkan edukasi publik secara digital untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai langkah pencegahan dan penanganan dini COVID-19.
“Kami akan menyebarluaskan informasi secara masif melalui kanal digital dan media sosial resmi agar bisa menjangkau masyarakat dengan cepat dan akurat,” tambahnya.
Fenomena lonjakan kasus di negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hong Kong menjadi salah satu dasar penting langkah antisipatif ini. Pemerintah kota menilai bahwa meskipun fase pandemi telah berakhir, kewaspadaan harus tetap menjadi budaya hidup.
Warga juga diminta untuk tidak mengabaikan gejala ringan seperti demam, batuk, dan sesak napas, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami keluhan.
“Meskipun pandemi telah berlalu, prinsip kewaspadaan tidak boleh ditinggalkan. Gaya hidup bersih dan sehat harus tetap menjadi prioritas,” tutup drg. Andjar.