KOTA PALANGKA RAYA

BPBD Palangka Raya Imbau Warga Waspada, Curah Hujan Tinggi Picu Kenaikan Air Sungai Kahayan

PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Hujan deras yang belakangan ini kerap turun pada malam dan dini hari menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya. Pemerintah mengimbau masyarakat, terutama yang bermukim di sepanjang bantaran Sungai Kahayan, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, menegaskan bahwa saat ini debit air Sungai Kahayan mengalami peningkatan signifikan dan telah mulai menggenangi sejumlah kawasan pemukiman.

“Saat ini, air Sungai Kahayan terus naik dan sudah berdampak pada beberapa kawasan. Kami mengingatkan warga untuk tetap waspada dan siaga,” ujar Budi, Senin (31/3/2025).

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD per Kamis (20/3/2025), sebanyak 21.097 jiwa dari 6.852 kepala keluarga telah terdampak banjir. Tercatat 3.892 rumah tergenang di 16 kelurahan, dengan wilayah paling terdampak mencakup Jalan Anoi, Jalan Kalimantan, serta Jalan Riau dan Rindang Banua. Ketinggian air di sejumlah titik tersebut berkisar antara 5 hingga 10 sentimeter.

Budi menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah Kota Palangka Raya maupun di daerah hulu Sungai Kahayan. Dampaknya, luapan air mulai memasuki permukiman dan mengganggu aktivitas harian warga.

BPBD bersama tim gabungan terus melakukan pemantauan intensif di titik-titik rawan banjir. Selain mendata wilayah terdampak, tim juga bersiaga untuk penanganan darurat, termasuk evakuasi dan penyediaan tempat pengungsian apabila kondisi semakin memburuk.

“Pemantauan berkala sangat penting untuk memetakan potensi ancaman. Kami juga berkoordinasi dengan BMKG untuk memperkuat antisipasi berdasarkan prakiraan cuaca harian dan mingguan,” tambahnya.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat yang tinggal di kawasan rendah dan dekat aliran sungai diimbau untuk tidak menyimpan barang elektronik serta dokumen penting di lantai rumah. Hal ini untuk menghindari kerusakan akibat genangan air maupun risiko kebakaran akibat korsleting listrik.

Melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan potensi bencana akibat cuaca ekstrem dapat diminimalisir. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam menjaga keselamatan serta mengurangi dampak banjir terhadap kehidupan warga Kota Palangka Raya.

Tampilkan lebih banyak

Berita Terkait

Back to top button