
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Pemerintah Kota Palangka Raya menunjukkan keseriusannya dalam mendukung keberlanjutan usaha mikro dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,5 miliar untuk program penataan dan pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL). Program ini merupakan bagian dari agenda prioritas dalam 100 hari kerja Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, yang berfokus pada penataan kawasan perdagangan dan ruang kota yang lebih tertib dan produktif. (Selasa, 27/5/2025)
Wali Kota Fairid Naparin menegaskan bahwa bantuan ini diarahkan secara khusus bagi para pedagang yang terdampak kebijakan relokasi dari kawasan depan TVRI ke Pasar Mini Datah Manuah. Relokasi tersebut, kata Fairid, memang berdampak pada penyesuaian usaha para PKL, sehingga dukungan anggaran menjadi bentuk konkret kehadiran pemerintah.
“Dana tersebut bukan hanya kompensasi, tapi juga bentuk pemberdayaan agar pedagang bisa bangkit dan lebih berkembang di lokasi baru,” ujar Fairid.
Ia menambahkan, pemerintah telah menyiapkan kawasan baru dengan fasilitas yang mendukung dan akan terus melakukan penataan agar tercipta pusat ekonomi rakyat yang strategis, aman, dan layak dikunjungi. Proses relokasi pun akan berlangsung bertahap, mengutamakan kesiapan infrastruktur serta kondisi sosial ekonomi para pedagang.
Menurut Fairid, pendekatan yang dilakukan tidak hanya bersifat teknis namun juga humanis. Pemkot memastikan bahwa setiap langkah dalam relokasi disertai pendampingan dan dialog aktif dengan pelaku usaha, sehingga kebijakan pembangunan tidak meninggalkan kelompok rentan.
“Kami ingin memastikan bahwa tata kota yang baik harus beriringan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. PKL adalah bagian dari denyut ekonomi kota ini,” imbuhnya.
Relokasi ini juga menjadi bagian dari upaya jangka panjang dalam membentuk wajah kota yang tertib, sekaligus memperkuat basis ekonomi kerakyatan di sektor informal. Melalui pengelolaan ruang publik yang berkeadilan, Pemkot ingin memastikan bahwa semua elemen masyarakat mendapat ruang untuk berkembang.
Langkah strategis ini mendapatkan sambutan positif dari para PKL yang mulai beradaptasi dengan lingkungan usaha yang lebih tertata. Pemerintah juga menegaskan akan terus memantau dampak implementasi program serta membuka ruang umpan balik bagi peningkatan pelayanan.
Dengan semangat kolaborasi dan kehadiran negara yang inklusif, diharapkan kawasan pasar baru ini akan tumbuh sebagai episentrum ekonomi rakyat yang modern namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal Palangka Raya.