
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN β Niat hati ingin menjaga stamina tubuh selama menjalani rangkaian ibadah haji, Aspiah Siwan Jarai (65 tahun), jemaah calon haji asal Kota Palangka Raya, justru harus dilarikan ke Rumah Sakit Al Ahli Saudi International di Mekah. Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis siang, (22/5/2025), usai dirinya mengalami detak jantung yang tidak normal setelah mengonsumsi jamu.
βBadan saya capek sekali rasanya, jadi saya minum jamu supaya lebih fit,β ujar Aspiah kepada tim medis. Namun sesaat setelah meminumnya, dirinya merasa jantungnya berdetak sangat cepat dan tidak seperti biasanya. Hal ini kemudian dilaporkan kepada tenaga kesehatan kloter yang segera melakukan pemeriksaan.
Dokter kloter Bdj 04, dr. Hosnan, menyampaikan bahwa saat diperiksa, denyut nadi Aspiah tercatat mencapai 200 kali per menitβjauh di atas batas normal denyut nadi orang dewasa yang berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit. Demi mencegah risiko medis yang lebih serius, tim kesehatan memutuskan untuk segera merujuk Aspiah ke rumah sakit rujukan terdekat di wilayah Mekah.
Menurut dr. Hosnan, konsumsi jamu di tengah kondisi tubuh yang tidak sepenuhnya fit perlu mendapat perhatian ekstra. Kandungan dalam jamu, meski berbahan alami, memiliki komposisi yang beragam dan bisa menimbulkan reaksi berbeda pada tiap individu, terutama lansia atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. βTidak semua tubuh bisa menerima bahan-bahan yang terkandung dalam jamu, apalagi jika tidak diketahui secara pasti isi dan takarannya,β terangnya.
Beruntung, setelah mendapatkan penanganan medis dan observasi di rumah sakit, kondisi Aspiah berangsur membaik. Sekitar pukul 22.00 waktu Arab Saudi, ia dinyatakan stabil dan diizinkan pulang untuk kembali beristirahat di hotel bersama rombongan jemaah lainnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi seluruh jemaah haji, khususnya yang berasal dari Kota Palangka Raya, agar lebih bijak dan berhati-hati dalam mengonsumsi obat tradisional maupun suplemen selama menjalankan ibadah haji. Kesehatan adalah prioritas utama, dan setiap langkah yang diambil perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tim kesehatan kloter agar tidak menimbulkan risiko yang lebih besar.
Wali Kota Palangka Raya melalui Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya senantiasa memberikan dukungan penuh kepada seluruh jemaah haji agar dapat menjalankan ibadah dengan aman, tenang, dan dalam kondisi fisik yang prima hingga kepulangan ke tanah air.