
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Palangka Raya Semakin Keren, geliat kesejahteraan petani di Kalimantan Tengah kembali menunjukkan tren positif. Berdasarkan rilis resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) pada Desember 2024 tercatat meningkat sebesar 1,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya, (8/1/2025).
Peningkatan ini didorong oleh naiknya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,87 persen, jauh melampaui kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani (Ib) yang hanya sebesar 0,63 persen. Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menjelaskan bahwa kenaikan It dipengaruhi oleh lonjakan harga gabah kering, khususnya dari kelompok padi yang mengalami kenaikan hingga 2,00 persen.
“Indeks It ini mencerminkan harga yang diterima petani. Kenaikan besar dari gabah kering menjadi penyumbang utama, terutama karena pasokan dari panen sebelumnya mulai menipis,” ujar Agnes.
Sementara itu, meskipun terdapat penurunan harga pada komoditas seperti ketela pohon dan palawija, hal ini tidak terlalu berpengaruh besar terhadap NTPP secara umum. Penurunan harga palawija justru dibarengi oleh kenaikan harga pada produk utama seperti padi yang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan daya beli petani.
Di sisi lain, indeks harga yang dibayarkan petani (Ib) mengalami kenaikan ringan akibat kenaikan indeks kelompok konsumsi rumah tangga (KRT) sebesar 0,77 persen dan kelompok biaya produksi serta penambahan modal (BPPBM) sebesar 0,14 persen.
“Ini berarti beban biaya produksi tetap terkontrol, sementara pendapatan meningkat. Artinya, kesejahteraan petani kita, khususnya di sektor tanaman pangan, juga ikut terkerek naik,” tambah Agnes.
Secara keseluruhan, kenaikan NTPP Desember 2024 mencerminkan kondisi ekonomi petani tanaman pangan yang lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya. Data ini menjadi indikator positif bahwa program pertanian dan stabilitas harga komoditas di Kalimantan Tengah berhasil mendorong peningkatan kesejahteraan pelaku sektor pertanian secara nyata.