PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN — Komitmen Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali dibuktikan melalui program 100 hari kerja Wali Kota Fairid Naparin. Hingga pertengahan Mei 2025, sebanyak 1.000 pelaku UMKM telah menerima bantuan langsung sebesar Rp2,5 juta per pelaku usaha.
Bantuan ini tidak hanya bersifat insentif finansial, namun juga dibarengi dengan kemudahan administratif, terutama dalam pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Seribu pelaku UMKM sudah menerima bantuan. Program ini kami dorong terus, karena ini janji kami. Banyak pelaku usaha kecil yang hidup dari hari ke hari. Mereka kesulitan bahkan untuk mengurus NIB. Maka tugas kita, pemerintah, hadir dan bantu mereka menyelesaikan itu,” jelas Wali Kota Fairid Naparin dalam pemaparannya, Kamis (15/5/2025).
Fairid menekankan bahwa pemberdayaan UMKM bukan hanya soal memberikan modal, tapi juga menciptakan sistem yang memudahkan mereka berkembang. Oleh karena itu, Pemkot tidak mempersulit pelaku usaha kecil yang belum memiliki legalitas, namun justru memfasilitasi prosesnya.
“Jangan sampai karena kendala administrasi, mereka tidak bisa berkembang. Kami bantu mereka mengurus NIB, karena kami ingin UMKM naik kelas, bisa mengakses permodalan resmi, ikut pengadaan, dan masuk ke pasar digital,” imbuhnya.
Langkah ini menjadi bagian dari agenda besar pembangunan ekonomi kerakyatan di Kota Palangka Raya. Pemkot juga menyiapkan pelatihan dan pendampingan usaha, termasuk akses promosi digital dan platform pasar daring.
Dengan adanya dukungan menyeluruh ini, Fairid berharap para pelaku UMKM semakin percaya diri dan mandiri. Ia menyampaikan, pembangunan kota tidak akan optimal tanpa keterlibatan ekonomi warga dari bawah.
“Kita bangun Palangka Raya dari kekuatan rakyat. UMKM adalah tulang punggung ekonomi kota. Kalau mereka kuat, kota ini akan semakin keren,” tutupnya.
