
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Palangka Raya, Semangat baru dibawa Wali Kota Fairid Naparin saat memimpin apel besar dan Halal Bihalal bersama jajaran ASN Pemerintah Kota Palangka Raya. Di hadapan para pegawai, Fairid menggaungkan pesan kuat: saatnya tinggalkan cara kerja lama dan bergerak ke arah pelayanan publik yang lebih inovatif, modern, dan adaptif.(8/4/2025)
“Zaman sudah berubah, dan pelayanan publik juga harus berubah. ASN tidak bisa lagi bekerja dengan pola yang kaku. Kita butuh lompatan ide, kreativitas, dan kecepatan dalam menanggapi kebutuhan masyarakat,” ujarnya tegas.
Fairid menyebut bahwa transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Layanan harus makin praktis, efisien, dan bisa diakses masyarakat dari mana saja. Ia mencontohkan pentingnya pengembangan aplikasi perizinan online dan call center 112 agar tidak hanya sekadar hadir, tapi juga responsif.
Di kesempatan itu, Fairid juga menyoroti lima fokus utama pembangunan Kota Palangka Raya: peningkatan kesejahteraan, penguatan ekonomi kerakyatan, perbaikan lingkungan, efisiensi pelayanan, dan kenyamanan hidup warga.
Untuk kesejahteraan, ia mendorong sistem distribusi bansos yang lebih transparan dan cepat, layanan ibadah yang ramah anak dan lansia, serta upaya pengentasan stunting berbasis data. Di sektor ekonomi, digitalisasi UMKM dan pemerataan akses pangan murah menjadi prioritas.
Sementara di bidang lingkungan, ia menekankan pentingnya mengurangi sampah plastik dan mempercantik kawasan bantaran Sungai Kahayan dengan pendekatan berbasis inovasi. Untuk urusan efisiensi dan kenyamanan, teknologi dan infrastruktur menjadi pilar utama menuju kota yang layak huni dan sehat.
“Palangka Raya punya modal besar untuk jadi kota unggulan di Indonesia. Yang kita butuhkan adalah semangat dan keberanian untuk berubah. ASN harus jadi pelopor,” serunya.
Dengan gaya lugas namun membakar semangat, Fairid menutup arahannya dengan ajakan penuh optimisme. “Mari jadikan inovasi sebagai budaya kerja. Bersama, kita bisa wujudkan pelayanan publik yang membanggakan.”