DISPARBUDPORA PALANGKA RAYA

PALANGKA RAYA RAIH JUTAAN VIEWS LEWAT STRATEGI DIGITAL MARKETING BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Palangka Raya Semakin KEREN – Kota Palangka Raya berhasil mencatatkan terobosan gemilang dalam promosi pariwisata digital dengan meraih jutaan views melalui platform TikTok. Strategi pemasaran berbasis kearifan lokal dan konten visual kreatif terbukti mampu menarik perhatian global terhadap pesona “Kota Cantik” di jantung Kalimantan.(Kamis,21/8/25)

Rumah Betang, sebagai ikon arsitektur tradisional Suku Dayak, kini menjelma menjadi magnet digital yang memikat generasi milenial dan Z. Struktur rumah panggung yang merepresentasikan filosofi “Huma Betang” – hidup rukun, damai, dan harmonis – berhasil dikemas dalam narasi visual yang memukau.

Data Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dispubpora) Palangka Raya menunjukkan kunjungan wisatawan ke objek daya tarik wisata (ODTW) mencapai angka signifikan dengan 600.155 wisatawan nusantara dan 4.758 wisatawan mancanegara pada tahun 2024.

“Kami tidak lagi sekadar mempromosikan bangunan fisik, tetapi menjual cerita dan makna di balik setiap ukiran dan struktur Rumah Betang,” ujar Taufik Irawan, Tim Kreatif Dispubpora Palangka Raya.

Keberhasilan strategi digital marketing Palangka Raya terletak pada pendekatan yang tidak konvensional. Dengan memanfaatkan platform TikTok, konten seperti tarian tradisional, motif batik Benang Bintik, hingga mitologi Dayak dikemas dalam format yang fresh dan engaging.

Video pendek yang menampilkan penari Mandau berputar di tepi Sungai Kahayan dengan tagar #PalangkaRayaKeren berhasil viral dalam hitungan jam, mencapai 15 detik efektif yang “menjual” filosofi dan sejarah seperti yang ditawarkan wisata konvensional selama berjam-jam.

Menurut riset yang diterbitkan dalam Journal International Ilmu Multidisiplin, keberhasilan promosi destinasi wisata memerlukan kolaborasi Pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media. Pendekatan inilah yang kini menjadi fokus utama Palangka Raya.

“Landscape promosi telah bergeser secara dramatis. Pemasaran digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” kata Dr. I Made Suryana, pakar digital marketing pariwisata dari Universitas Indonesia.

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengonfirmasi bahwa konten visual berbasis alam dan budaya mampu meningkatkan minat wisatawan hingga 30% di platform media sosial.

Efektivitas TikTok sebagai medium pemasaran pariwisata tidak hanya terletak pada algoritma yang canggih, tetapi juga kemampuannya memicu fenomena “fear of missing out” (FOMO) di kalangan pengguna. Video singkat yang menampilkan keindahan Bukit Tangkiling, keseruan menyusuri Sungai Kahayan, atau keunikan kuliner Juhu Umbut Rotan terbukti mampu menjangkau audiens yang jauh lebih luas dibanding media promosi konvensional.

Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5% pada awal 2024. Studi di Universitas Palangka Raya (UPR) mengindikasikan tingginya penggunaan aplikasi TikTok di kalangan mahasiswa, memberikan gambaran potensi segmen pasar domestik yang menjanjikan.

Transformasi digital pariwisata Palangka Raya juga memberikan dampak signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ririn Fransisca, pemilik Huma Bawin Dayak yang memproduksi masker dan lulur organik khas Dayak, mengaku merasakan peningkatan penjualan pasca-pandemi berkat kolaborasi dengan influencer.

“Strategi influencer marketing tidak hanya meningkatkan followers Instagram, tetapi juga konversi penjualan yang nyata,” ungkap Ririn.
Kisah sukses serupa dialami puluhan UMKM lainnya di Palangka Raya, menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Cecilia Kristina Myria, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dispubpora Kota Palangka Raya, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mengoptimalkan kekuatan media sosial.

“Kami memanfaatkan seluruh potensi media sosial, terutama sebagai sarana promosi kepariwisataan Kota Palangka Raya yang terintegrasi dengan program pemberdayaan ekonomi lokal,” jelasnya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kota Palangka Raya juga menginisiasi berbagai program pelatihan pemasaran digital khusus bagi masyarakat dan UMKM di sektor destinasi wisata.

Keberhasilan Palangka Raya dalam memanfaatkan platform digital sebagai katalis pariwisata menunjukkan bahwa inovasi pemasaran berbasis teknologi dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi kompetisi global.

Dengan memadukan kekayaan budaya Dayak, keindahan alam Kalimantan, dan teknologi digital, Palangka Raya sedang menulis babak baru dalam industri pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Transformasi dari Rumah Betang menuju platform TikTok bukan sekadar adaptasi teknologi, tetapi evolusi cara masyarakat berbagi cerita dan melestarikan budaya di era digital.

Tampilkan lebih banyak

Berita Terkait

Back to top button