
Palangka Raya Semakin KEREN – Nama Ngabe Soekah tercatat sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah berdirinya Palangka Raya. Beliau dikenal sebagai pemimpin Desa Pahandut yang membawa kemakmuran, kedamaian, serta meninggalkan warisan berharga bagi generasi penerus.(Jum’at,12/9/25)
Ngabe Soekah lahir dari pasangan Bayuh dan Kambang, serta merupakan adik dari Jaga. Semasa mudanya, Soekah merantau ke Puruk Cahu dan turut berjuang melawan Belanda dalam Perang Wangkang tahun 1870. Perjalanan hidupnya sebagai pejuang menjadi awal kiprah besar dalam sejarah tanah Dayak.
Sekembalinya ke Pahandut, Ngabe Soekah dipercaya menggantikan Jaga sebagai Kepala Desa. Di bawah kepemimpinannya, Pahandut mengalami masa kemakmuran dan ketenteraman. Atas jasanya, beliau dianugerahi gelar Ngabe Anum.
Warisan sejarah Ngabe Soekah masih dapat ditelusuri hingga kini melalui Sandung Ngabe Soekah di Bukit Ngalangkang, yang menjadi salah satu lokasi penting dalam perjalanan sejarah Palangka Raya. Kepemimpinan beliau kemudian diteruskan oleh keturunannya, seperti HS. Toendjan, Willem Dean, dan Abd Inin.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangka Raya menegaskan bahwa tokoh seperti Ngabe Soekah patut dikenang sebagai bagian dari identitas dan sejarah kota. “Ngabe Soekah dikenang sebagai pemimpin yang membawa kemakmuran, kedamaian, dan meninggalkan warisan sejarah Palangka Raya,” ungkapnya.
Jejak sejarah yang ditinggalkan Ngabe Soekah menjadi pengingat akan pentingnya perjuangan dan kepemimpinan dalam membangun peradaban, serta menjadi inspirasi bagi generasi masa kini untuk melanjutkan semangat persatuan dan kesejahteraan di Palangka Raya.