PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Palangka Raya, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Palangka Raya, Avina Fairid Naparin, menegaskan bahwa pihaknya menerapkan pendekatan pembinaan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan riil pelaku UMKM di kota setempat.
Hal tersebut disampaikan Avina usai meninjau langsung stan-stan UMKM dalam gelaran Festival Palangka Raya 2025 yang berlangsung di halaman Kantor Wali Kota, Kamis (24/04/2025).
“Dekranasda tidak mengutamakan satu jenis produk. Semua pelaku usaha kami perlakukan secara adil dan setara. Yang terpenting adalah menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing UMKM,” ujar Avina.
Sebagai Ketua TP-PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kota Palangka Raya, Avina mengungkapkan bahwa strategi pembinaan yang diterapkan bersifat fleksibel dan berbasis kebutuhan. Jika ada pelaku usaha yang memerlukan pelatihan, Dekranasda akan memfasilitasi pelatihan. Sementara bagi yang lebih memerlukan promosi atau panggung untuk tampil, akan diprioritaskan dalam event dan pameran.
“Kami tidak hanya sekadar memberikan pelatihan atau membuka akses pasar. Lebih dari itu, kami membangun komunikasi dua arah agar aspirasi para pengrajin dan pelaku UMKM benar-benar tersampaikan. Itulah fungsi pengurus Dekranasda, sebagai jembatan antara kebutuhan lapangan dan kebijakan program,” tambahnya.
Avina juga menegaskan komitmen pihaknya dalam memastikan semua pelaku UMKM, baik yang baru memulai maupun yang sudah mapan, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang.
“Yang penting semua diberi ruang. Di Festival ini, kami pastikan mereka bisa ikut serta, menampilkan produk dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Ini bentuk nyata dukungan kami,” tuturnya.
Wali Kota Palangka Raya melalui Dekranasda mendorong agar kegiatan seperti Festival Palangka Raya tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan UMKM berbasis keadilan dan kolaborasi.
Dengan semangat membangun dari akar rumput, Dekranasda Palangka Raya terus bergerak aktif menjembatani dunia kerajinan lokal dengan pasar yang lebih luas dan berkelanjutan.
