PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Upaya mewujudkan keadilan pendidikan terus digencarkan Pemerintah Kota Palangka Raya. Melalui Dinas Pendidikan (Disdik), komitmen pemerataan akses pendidikan ditetapkan sebagai arah kebijakan utama dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palangka Raya 2025–2029, (4/6/2025).
Salah satu langkah konkret yang dilakukan yakni penguatan pendidikan inklusif melalui kemitraan dengan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR). Sekretaris Disdik, Aprae Vico Ranan, menyampaikan bahwa ratusan guru dari jenjang PAUD hingga SMP telah mengikuti program pelatihan vokasional khusus anak berkebutuhan khusus (ABK) yang dirancang selama empat bulan.
“Program ini dirancang agar para guru memiliki kapasitas optimal dalam membimbing ABK agar mampu berkembang secara mandiri dan memiliki kepercayaan diri menghadapi masa depan,” ujarnya.
Disdik mengambil peran sebagai fasilitator, sementara pihak universitas menjadi pelaksana teknis. Menurut Vico, pelatihan ini juga menjadi bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka di Palangka Raya.
Sebagai bagian dari visi besar RPJMD, Vico menegaskan bahwa Pemkot akan terus memperluas layanan pendidikan hingga ke wilayah pinggiran kota, termasuk daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Penambahan ruang kelas baru dan distribusi satuan pendidikan negeri menjadi target yang tidak dapat ditawar.
“Tidak boleh ada anak di Palangka Raya yang tertinggal dari pendidikan. Kami ingin seluruh anak mendapatkan akses pendidikan dasar dan menengah tanpa hambatan,” tegasnya.
Ia juga menuturkan bahwa dengan potensi indikator pendidikan yang dimiliki, Palangka Raya sangat layak menjadi pusat pertumbuhan pendidikan di Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, arah kebijakan pendidikan ke depan akan difokuskan pada penguatan infrastruktur, peningkatan kualitas pengajaran, dan perluasan akses yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
