PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Di tengah derasnya arus informasi di era digital, masyarakat dituntut untuk semakin cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini disampaikan Lurah Tangkiling, Boiman, saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang digelar bekerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kota Palangka Raya, Rabu (16/04/2025).
Bertempat di Aula Kantor Kelurahan Tangkiling, kegiatan tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat, pemuda, serta perwakilan RT/RW yang menjadi perwakilan dari unsur masyarakat akar rumput di kelurahan tersebut.
Dalam sambutannya, Boiman menekankan bahwa kemudahan akses digital hari ini harus diimbangi dengan tanggung jawab moral dalam menyerap dan menyebarkan informasi. Ia mengingatkan bahwa penyalahgunaan media sosial, seperti penyebaran hoaks atau ujaran kebencian, masih menjadi tantangan serius dalam kehidupan bermasyarakat.
“Teknologi adalah alat, dan kita sebagai pengguna harus bisa memanfaatkannya secara positif. Media sosial seharusnya jadi ruang kolaborasi, bukan konflik. Kita harus menjadi pengguna internet yang cerdas, santun, dan produktif,” ujar Boiman.
Ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif Diskominfo Kota Palangka Raya yang terus mendorong pembentukan KIM di tingkat kelurahan sebagai upaya memperkuat literasi digital dan pemberdayaan informasi dari dan untuk masyarakat.
“Kegiatan ini sangat strategis, karena masyarakat perlu diberikan ruang dan pembinaan agar tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga berperan aktif sebagai penyaring dan penyampai informasi yang kredibel,” tambahnya.
Dengan terbentuknya KIM Tangkiling, Boiman berharap masyarakat setempat dapat bertransformasi dari sekadar konsumen informasi menjadi produsen informasi yang bermanfaat, yang mampu menciptakan narasi positif seputar lingkungan, budaya lokal, dan potensi wilayahnya.
Ia juga mendorong agar KIM di Tangkiling ke depan dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung berbagai program pembangunan, terutama yang berkaitan dengan edukasi digital dan komunikasi publik.
“Melalui KIM, masyarakat dapat mengelola informasi lokal secara mandiri, menghindari disinformasi, dan memperkuat solidaritas sosial melalui konten-konten positif yang mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal,” pungkasnya.
