
Palangka Raya Semakin Keren – Kota Palangka Raya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, memiliki sejarah panjang yang lahir dari semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat. Sejak awal penetapannya pada tahun 1957, kota ini menjadi simbol pengorbanan, persatuan, serta tekad bersama dalam membangun peradaban baru di jantung Kalimantan.(Senin,15/9/25)
Pada awal tahun 1957, Kampung Pahandut dipilih sebagai calon ibu kota. Dukungan masyarakat pun ditunjukkan dengan penyerahan tanah secara sukarela pada 30 Januari 1957, yang ditandatangani oleh tokoh adat dan masyarakat setempat. Warga Pahandut, Jekan, dan sekitarnya turut serta memberikan lahan demi mewujudkan pembangunan kota baru.
Momentum penting terjadi pada 18 Mei 1957, ketika nama resmi “Palangka Raya” diumumkan. Nama ini memiliki makna “tempat suci dan mulia yang besar”, mencerminkan harapan luhur masyarakat terhadap masa depan kota.
Kemudian, pada Juli 1957, Presiden Soekarno hadir langsung untuk meresmikan pembangunan ibu kota baru tersebut. Kehadiran Presiden pertama Republik Indonesia menjadi tonggak sejarah lahirnya Palangka Raya sebagai pusat pemerintahan Kalimantan Tengah.
Hingga kini, semangat gotong royong dan kebersamaan tetap menjadi fondasi kuat dalam pembangunan Kota Palangka Raya. Lebih dari sekadar pusat pemerintahan, Palangka Raya menjadi simbol persatuan, pengorbanan, dan cita-cita besar masyarakat sejak 1957.