KOTA PALANGKA RAYA

Potret Humanis di Hari Paskah: Anak-Anak Tawarkan Jasa Bersih Makam, Sambut Tradisi Ziarah dengan Semangat

PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Di tengah kekhusyukan tradisi ziarah makam umat Kristiani dalam rangka menyambut Hari Paskah, tampak pemandangan yang sarat makna sosial menghiasi area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Km 2,5 Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, Jumat (18/04/2025). Sejumlah anak-anak tampak sigap menawarkan jasa membersihkan makam kepada para peziarah, sebuah tradisi musiman yang mencerminkan semangat inisiatif dan kerja keras dari usia belia.

Berbekal alat sederhana seperti sapu lidi, ember berisi air sabun, dan kain lap, mereka menyambut kedatangan rombongan peziarah dengan senyum ramah. Tanpa suara lantang, hanya gerakan sigap dan tangan terampil, anak-anak ini menyapu daun kering, membersihkan nisan, dan menggosok pusara agar tampak rapi dan bersih.

Salah satu dari mereka, Amir, siswa sekolah menengah yang ditemui di sela kegiatannya, mengaku sudah rutin menjalankan jasa ini setiap menjelang perayaan besar keagamaan seperti Paskah maupun Ramadan.

“Ini sudah jadi kebiasaan kami. Kalau ada ziarah besar seperti ini, kami bantu bersihkan makam. Kadang dapat Rp20 ribu, tapi juga sering kami serahkan keikhlasannya saja kepada keluarga yang datang,” ungkapnya dengan nada ringan.

Meski nilai jasanya tak seberapa, namun semangat anak-anak ini mencerminkan etos kerja dini, kemandirian, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka tidak hanya sekadar mencari penghasilan tambahan, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi spiritual umat Kristiani yang merawat kenangan dan kasih terhadap mereka yang telah berpulang.

Amir mengungkapkan, tidak semua peziarah menggunakan jasa mereka. Banyak juga keluarga yang memilih membersihkan pusara sendiri, sebagai bagian dari ritual penghormatan. Namun ia dan rekan-rekannya tetap menawarkan bantuan secara santun, tanpa paksaan.

“Kami tahu tidak semua orang mau dibantu, tapi kalau ada yang capek atau datang dari jauh, biasanya senang dibantu. Kami bantu sebaik mungkin,” lanjutnya.

Tradisi ini memberikan gambaran nyata bahwa momen keagamaan seperti Paskah bukan hanya menghidupkan nilai-nilai iman, tetapi juga menghadirkan interaksi sosial yang harmonis dan penuh kehangatan di tengah masyarakat. Para penziarah dan anak-anak yang menawarkan jasa pun terhubung dalam suasana yang sederhana, namun sarat nilai kemanusiaan.

Kegiatan ini juga mencerminkan bagaimana perayaan keagamaan membawa dampak sosial dan ekonomi mikro, sekaligus menjadi ruang pembelajaran karakter bagi generasi muda—tentang kerja keras, kejujuran, dan empati.

Di tengah perkembangan zaman yang serba digital, semangat yang ditunjukkan anak-anak seperti Amir menjadi pengingat bahwa kebaikan sederhana masih tumbuh subur di Kota Palangka Raya, melalui tangan-tangan kecil yang membersihkan nisan demi cinta dan penghormatan kepada sesama.

Tampilkan lebih banyak

Berita Terkait

Back to top button