
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Kota Palangka Raya. Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi pada Selasa pagi (25/3/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan di sejumlah kawasan kota.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, mengonfirmasi bahwa data sementara mencatat kerusakan terjadi di Jalan Kalimantan sebanyak 10 rumah, kawasan Mendawai 4 rumah, dan kawasan G Obos 5 rumah. Proses pendataan terus berlangsung di lapangan, dan jumlah rumah terdampak diperkirakan masih akan bertambah.
“Kerusakan paling umum adalah atap rumah yang beterbangan diterjang angin. Bahkan, ada beberapa rumah yang bagian atapnya justru menimpa bangunan lain,” jelas Budi saat diwawancarai usai meninjau lokasi terdampak.
Meski tidak ada korban jiwa, beberapa warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat tertimpa puing-puing bangunan. Berdasarkan keterangan dari BMKG Tjilik Riwut, kecepatan angin saat kejadian mencapai 29 hingga 30 knot, cukup kuat untuk merusak struktur bangunan ringan.
Kalaksa BPBD, yang saat itu didampingi Camat dan Lurah Pahandut, menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan arahan langsung dari Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, untuk turun ke lokasi serta memastikan warga terdampak mendapat perhatian cepat dari pemerintah.
“Saya sudah minta kepada lurah dan camat agar mendata warga yang terdampak. Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial serta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk menyalurkan bantuan segera,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Palangka Raya akan memberikan bantuan stimulan melalui Dinas Sosial, sementara Disperkim diharapkan dapat membantu penyediaan material untuk perbaikan rumah warga yang rusak.
Tak hanya merusak rumah, peristiwa ini juga menimpa tenda-tenda para pedagang kuliner Ramadhan. Di kawasan Jalan AIS Nasution, angin kencang menghancurkan lapak milik Bambang, salah satu pedagang takjil yang biasa berjualan saat sore menjelang buka puasa.
“Meja, spanduk, lampu, dan dekorasi semua rusak. Kerugian saya pribadi sekitar Rp500 ribu. Tapi kalau dikalkulasi dari laporan teman-teman pedagang di grup WA, total kerugian bisa lebih dari Rp10 juta,” keluh Bambang.
Melihat intensitas cuaca yang masih berpotensi ekstrem hingga pertengahan April, BPBD Kota Palangka Raya mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada, mengamankan benda-benda ringan di pekarangan rumah, serta segera melaporkan ke BPBD jika terjadi kejadian serupa.
Upaya tanggap bencana yang cepat dan kolaboratif ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Palangka Raya dalam melindungi masyarakat serta mempercepat proses pemulihan dari dampak cuaca ekstrem yang tidak menentu.