
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Menjelang perayaan Hari Paskah, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Km 2,5 dan Km 12 di Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, dipadati oleh umat Kristiani yang melaksanakan ziarah ke makam sanak keluarga, Jumat sore (18/04/2025). Kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan yang dijalankan penuh makna dan khidmat sebagai bagian dari ibadah rohani menyambut kebangkitan Yesus Kristus.
Tradisi ziarah menjelang Paskah dilakukan oleh umat Kristiani setelah mengikuti ibadah Jumat Agung, dan berlangsung hingga hari Minggu Paskah. Suasana di area pemakaman tampak ramai namun tertib. Warga datang membawa bunga, lilin, dan air suci untuk membersihkan makam, menabur bunga, dan memanjatkan doa bagi kerabat yang telah berpulang.
Salah seorang peziarah, Adminarty, mengungkapkan bahwa tradisi ini sudah dijalani sejak lama, bahkan telah menjadi bagian dari kehidupan spiritual masyarakat Kristiani di Kota Palangka Raya. Ia menyebutkan, ziarah dilakukan tidak sekadar sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai wujud pengharapan dan refleksi iman atas kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
“Biasanya kami ziarah setelah ibadah Jumat Agung. Ini sudah menjadi kebiasaan keluarga kami, bahkan dulu sering juga menginap di makam pada malam Minggu, lalu ikut ibadah Paskah di area pemakaman pada Minggu pagi,” ujarnya saat ditemui di TPU Kristen Km 12.
Menurut Adminarty, perayaan Paskah merupakan momen sakral bagi umat Kristiani. Oleh karena itu, ziarah ke makam juga menjadi ekspresi iman yang menyatukan mereka dengan orang-orang tercinta yang telah mendahului, dalam keyakinan akan janji kebangkitan.
Pantauan awak Media Center menunjukkan lonjakan kunjungan ke TPU Kristen sejak Jumat siang. Arus kendaraan roda dua dan roda empat tampak antre memasuki kawasan pemakaman. Peziarah berdatangan secara bergantian, membawa suasana damai yang berpadu dengan kesyahduan doa.
Menariknya, momentum Paskah ini juga turut menggerakkan ekonomi mikro di sekitar TPU. Sejumlah pedagang lokal memanfaatkan kesempatan untuk menjual pernak-pernik ziarah, seperti lilin, bunga segar, parfum makam, hingga makanan dan minuman ringan. Ini menjadi bukti bahwa perayaan keagamaan juga turut memberikan dampak sosial dan ekonomi di tengah masyarakat.
Dengan suasana yang tenang, rapi, dan penuh hormat, ziarah Paskah tahun ini kembali menjadi refleksi spiritual yang memperkuat solidaritas keluarga, menghidupkan tradisi, dan memperteguh nilai-nilai kasih yang diajarkan Yesus Kristus kepada umat-Nya.