PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Di jantung Kota Palangka Raya, berdiri megah Bundaran Besar yang menjadi salah satu ikon utama ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan luas mencapai sekitar 1,75 hektare, kawasan ini bukan hanya sekadar titik temu pusat kota, tetapi juga ruang publik yang merepresentasikan semangat kebersamaan dan nilai-nilai budaya lokal masyarakat Dayak, (26/5/2025).
Di tengah bundaran berdiri telawang, perisai khas Kalimantan Tengah, dihiasi lampu warna-warni yang memancarkan cahaya indah pada malam hari. Ornamen air mancur yang mengelilinginya serta patung-patung pejuang lokal menambah nuansa historis dan patriotik sesuai semboyan “Isen Mulang” yang berarti pantang mundur.
Bundaran Besar juga dilengkapi tribun permanen yang kerap digunakan untuk konser musik dan kegiatan publik lainnya. Tak heran jika kawasan ini ramai dikunjungi masyarakat setiap malam, terlebih saat akhir pekan dan hari libur, dari warga lokal hingga pendatang dari luar kota.
Muhammad, seorang warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengaku kerap menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Bundaran Besar. “Lampunya indah, tempatnya hidup dan ramai. Saya senang berkunjung ke sini kalau sedang di Palangka Raya,” ujarnya.
Senada dengan itu, Rahmad, warga Pulang Pisau, menyebut kawasan ini sebagai tempat favoritnya untuk bersantai bersama keluarga. “Di sini bisa olahraga ringan, jogging atau sekadar menikmati suasana kota. Lokasinya strategis dan mudah diakses,” katanya.
Sayangnya, keindahan ini masih tercoreng oleh perilaku sebagian pengunjung yang belum sadar menjaga kebersihan. Sampah-sampah plastik dan bekas kemasan minuman kerap terlihat berserakan, meski tempat sampah telah disediakan di sejumlah titik.
Kondisi ini menjadi pengingat bahwa merawat ikon kota tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat sebagai pemilik sejati ruang publik tersebut. Dengan partisipasi aktif semua pihak, Bundaran Besar akan terus bersinar sebagai simbol kebanggaan dan keindahan Kota Palangka Raya.