
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Dalam suasana penuh haru dan penghormatan, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin secara langsung menyerahkan santunan jaminan kematian kepada ahli waris almarhum Aron Arnold, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 66 Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, yang wafat saat menjalankan tugas pada Pemilu lalu.
Penyerahan santunan tersebut dilaksanakan usai pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXIX yang berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya, Jumat (25/4/2025). Momen tersebut menjadi wujud nyata empati dan penghargaan dari Pemerintah Kota Palangka Raya terhadap dedikasi para pejuang demokrasi di tingkat akar rumput.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Palangka Raya, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum Aron Arnold. Semoga segala amal baktinya selama bertugas menjadi jalan kemuliaan, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan,” ujar Fairid dengan nada penuh empati.
Fairid menyampaikan bahwa santunan yang diberikan bukan sekadar bentuk bantuan finansial, tetapi juga simbol penghargaan atas pengorbanan almarhum sebagai bagian dari garda terdepan dalam menjaga marwah demokrasi. Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan Pemilu tidak terlepas dari kerja keras dan ketulusan para petugas KPPS yang bertugas hingga ke titik paling ujung pelayanan publik.
“Demokrasi tidak hanya dibangun di ruang rapat dan forum elite. Demokrasi hidup dari dedikasi orang-orang seperti almarhum yang bekerja dalam senyap, di bawah tekanan, demi memastikan suara rakyat tersampaikan,” ungkap Fairid.
Ia juga menekankan bahwa ke depan, Pemerintah Kota Palangka Raya akan terus mendorong adanya penguatan sistem perlindungan sosial dan fasilitas kerja bagi petugas penyelenggara pemilu. Hal ini penting mengingat beban kerja yang dihadapi sering kali berat, panjang, dan menuntut kondisi fisik serta mental yang prima.
“Kita harus menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting. Bahwa setiap penyelenggara pemilu, khususnya di tingkat KPPS, layak mendapatkan perhatian yang memadai. Dari segi perlindungan kesehatan, jaminan sosial, hingga pembinaan psikologis,” tambahnya.
Di tengah proses demokrasi yang berjalan dinamis, Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen menjaga keberlanjutan sistem pemilu yang lebih manusiawi, adil, dan menghargai setiap pengorbanan individu yang berperan di dalamnya.
“Pengorbanan beliau tidak ternilai dengan materi. Namun semangatnya akan terus hidup dalam upaya kita membangun demokrasi yang inklusif, aman, dan berpihak pada kemanusiaan,” pungkas Fairid.